The Other Side of Me: Resensi 3 Buku Asma Nadia

Wednesday, October 26, 2011

Resensi 3 Buku Asma Nadia

Iseng buka-buka file lama, eh nemu tulisan lama pas ikutan lomba resensi buku Asma Nadia, salah satu penulis favoritku. Ada 3 resensi buku: Emak Ingin Naik Haji, Jilbab Traveler sama Aisyah Putri: Jadian Boleh Dong? Alhamdulillah resensinya jadi no 5, dapat hadiah buku dari Mbak Asma Nadia, hehehe (lumayan buku gratis!). Telat banget ya kalo pasang resensinya sekarang, secara itu buku-buku udah lumayan lama. Tapi gak apa-apa deh, siapa tau ada yang belum baca bukunya. Buku-buku Mbak Asma Nadia tuh bagus-bagus, banyak pelajaran yang dapat diambil dari setiap bukunya, dan menginspirasi banget.

EMAK INGIN NAIK HAJI
Emak Ingin Naik Haji merupakan kumpulan cerpen karya Asma Nadia, seorang penulis buku bernuansa islami yang sudah banyak mendapatkan penghargaan kepenulisan. Walaupun buku-bukunya bernuansa islami, tapi Asma Nadia mengemasnya menjadi cerita-cerita yang ringan dan dekat dengan realita kehidupan kita. Cerita yang tidak hanya dapat dibaca oleh muslim/muslimah seperti buku-buku islami lainnya yang begitu menonjolkan keislaman dan terkesan terlalu berat, tetapi juga dapat dinikmati lintas agama karena ceritanya begitu ringan, tidak kaku, tidak terlalu menonjolkan keislaman walaupun tetap ada unsur syar’i.

Buku Emak Ingin Naik Haji berisi dua belas cerpen dengan tema yang mengangkat masalah-masalah sosial disekitar kita yang sering kita jumpai sehari-hari. Saya akan mengulas empat dari dua belas cerpen tersebut. Cerpen pertama berjudul Emak Ingin Naik Haji, berkisah tentang Emak, seorang wanita tua miskin yang sangat merindukan tanah suci. Zein, anak semata wayang Emak sangat ingin mewujudkan impian Emak tercinta, tapi bahkan sampai usianya empat puluh tahun Zein belum bisa melunasi mimpi Emak untuk naik haji. Sementara tetangga mereka, Juragan Haji yang kaya raya itu, hampir setiap tahun menunaikan ibadah haji bersama dengan keluarganya. Sungguh ironi kehidupan nyata yang mudah kita jumpai di sekitar kita. Zein mencoba peruntungan dengan mengirimkan undian berhadiah tiket naik haji, setelah sebelumnya sempat berpikir untuk mencuri di rumah Juragan Haji. Alhamdulillah Allah mengabulkan doanya dan doa Emak, dia memenangkan undian tersebut. Tetapi belum sempat Zein mengabarkan berita bahagia itu kepada Emak, sebuah mobil Porche hitam menabrak tubuhnya dengan keras. Tragis memang. 

Cerpen lain dalam buku ini adalah Cinta Begitu Senja, mengisahkan tentang Fajar dan Senja yang sebenarnya saling mencintai tapi tidak pernah saling mengungkapkan, bahkan sampai mereka tua dan Senja sudah mempunyai cucu mereka tetap saling mencintai. Tapi disaat Fajar mengungkapkan perasaannya, Senja menolaknya dan berkata “sesuatu yang terlambat, mungkin memang tidak perlu dimulai”. Kita dapat mengambil pesan dari cerpen tersebut, bahwa jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan apapun itu, bukan hanya masalah cinta ya. Dan ungkapkanlah apa yang ada dihati dan pikiran kita sebelum terlambat, karena waktu sangat berharga.

Jendela Rara, yang sekarang dalam proses produksi film layar lebarnya bercerita tentang Rara, seorang anak yang tinggal bersama keluarganya di kolong jembatan. Kedua orang tuanya pemulung, saudaranya ada yang tukang pukul, pelacur, anak jalanan. Potret keluarga miskin yang banyak kita jumpai di kota-kota besar. Rara bocah kecil itu memimpikan ada jendela dirumahnya agar sinar matahari bisa masuk kerumahnya sehingga tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Tetapi tidak mudah untuk mewujudkan mimpinya itu, karena rumah mereka saling berhimpit dengan tetangga dan ide tersebut tidak disetujui oleh warga dan Pak RT . Bahkan impian anak kecil yang sangat sederhana seperti itu tidak dapat terwujud, bagaimana dengan impian besar anak-anak kurang mampu?

Cerpen terakhir dalam buku Emak Ingin Naik Haji adalah Cinta Laki-laki Biasa. Nania gadis yang nyaris sempurna, cantik, pintar, sukses, dari keluarga kaya, apalagi yang kurang darinya? Tetapi dia memilih Rafli menjadi suaminya, pemuda bertampang biasa, otak pas-pasan, pekerjaan biasa saja, dari keluarga biasa. Keputusan yang ditentang keluarga Nania, tetapi terus Nania perjuangkan. Semua orang juga bertanya-tanya, kenapa Nania meilih Rafli? Apa yang dilihatnya dari Rafli? Sampai suatu ketika, Nania lumpuh setelah melahirkan anak ketiga mereka. Rafli setia mendampingi Nania, merawat Nania dan anak-anak dengan penuh cinta, tidak pernah mengeluh sedikitpun. Meskipun tubuhnya tak lagi berfungsi sempurna, kecantikannya tak lagi sama karena usia, dan karir telah direbut takdir dari tangannya, tapi waktu telah membukikan segalanya, cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah untuknya. Subhanallah...cerita yang sangat menyentuh dan romantis. Gambaran masyarakat kita yang masih mementingkan materi,  jabatan, dan hal-hal seperti itu dalam mencari pendamping hidup. Padahal yang lebih penting dari itu semua adalah tingkat keimanan, tanggung jawab, serta cinta dan kesetiaan yang tanpa batas dari pasangan kita seperti yang diperlihatkan tokoh Rafli. Mungkin itulah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini tidak dapat dijawab Nania.

Delapan cerpen lain adalah Koran, Jadilah Istriku, Cut Rani, Sepotong Cinta dalam Diam, Laki-laki yang Menyisir Rindu, Bulan Kertas, Sepuluh Juta Rupiah, dan Air Mata Bireuen. Pastinya semua cerpen dalam buku ini sangat layak untuk dibaca, banyak pelajaran dan pesan yang dapat kita ambil dalam setiap cerpen. 

JILBAB TRAVELER
Kali ini Asma Nadia dkk berbagi pengalaman mereka mengunjungi negara-negara di belahan lain bumi kita. Seperti kita ketahui, Asma Nadia sering mengajak perempuan-perempuan lain untuk ikut menulis di bukunya, baik itu penulis yang sudah berpengalaman ataupun yang sama sekali belum pernah menulis. 

Buku Jilbab Traveler yang ditujukan untuk para muslimah berjilbab pada khususnya ini mengajak kita jalan-jalan ke berbagai negara seperti Karibia, Belanda, Damaskus, Korea, Yunani, Iran, Jerman, Perancis, Hongkong, Amerika, China, Turki, Australia, dan Rusia. Para penulis berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka bisa sampai ke negara-negara tersebut, bagaimana keadaan disana, tempat-tempat menarik yang dapat kita kunjungi, apa saja yang harus kita persiapkan jika akan kesana, dan yang paling penting untuk diketahui muslim dan muslimah yang akan mengunjungi negara-negara tersebut adalah dimana kita dapat menemukan masjid dan tempat makan yang menjual makanan halal. Tahu sendiri kan, di negara-negara lain, terlebih yang mayoritas penduduknya non muslim kita tidak bisa sembarangan makan, takutnya makanan yang kita makan itu tidak halal. Ada juga tips-tips yang dapat membantu kita para jilbabers yang ingin melakukan travelling, seperti apa saja yang perlu kita persiapkan sebelum pergi, tips mencari penginapan, bagaimana agar tidak nyasar, dan kiat hemat pas jalan-jalan. Selain itu buku ini juga dilengkapi dengan kamus survive yang berisi kata-kata atau kalimat yang sering digunakan dalam percakapan. Memang tidak banyak, tapi cukup membantu. 

Asma Nadia pernah punya mimpi jalan-jalan ke luar negeri. Meski sepertinya mustahil, tapi dia tidak pernah melupakan mimpi itu. Jika kita yakin dan percaya, banyak cara yang Allah berikan yang terkadang tidak terbayang oleh kita sebelumnya untuk mewujudkan mimpi itu. Itulah yang ingin dibagi oleh Asma Nadia kepada para pembaca, selain pengalaman-pengalaman para penulis tentunya. Tips-tips dalam buku ini juga dapat dijadikan panduan buat jilbabers yang ingin traveling di tanah air. Jadi, janganlah hentikan mimpi kita, teruslah bermimpi dan berusaha untuk mewujudkan mimpi kita. Jelajahi dunia, belajarlah dari setiap tempat yang kita datangi. Jilbab Traveler buku yang sangat menarik untuk dibaca, terlebih bagi jilbabers yang berjiwa petualang. 

AISYAH PUTRI: JADIAN BOLEH DONG?
Pasti tahu dong siapa Aisyah Putri? Cewek yang biasa dipanggil Puput ini adalah siswi SMA yang supel, care sama teman, manis dan bermata sipit yang tinggal bersama mama dan keempat abangnya yang unik, Vincent, Harap, Hamka, dan Idwar. Puput juga punya sahabat sesama jilbaber yaitu Linda, Retno, Icha dan Elisa.

Serial Aisyah Putri: Jadian, Boleh Dong? ini diawali dengan kisah June Campbell yang biasa dipanggil Encun, tetangga baru keluarga Puput, cewek keturunan Afro-Amerika dan Sunda ini naksir sama Harap. Dengan jurus-jurus dari Idwar alias Iid, Harap berusaha untuk membuat Encun nggak naksir lagi sama dia. Tetapi semua jurus Iid yang dipraktekkan oleh Harap, bukannya bikin Encun illfeel, tapi malah semakin terpesona. Ada juga cerita tentang Icha, salah satu sahabat Puput yang lagi jatuh cinta, dan membuat Puput dan sobat-sobatnya yang lain, Linda, Elisa, dan Retno ingin tahu, sebenarnya boleh nggak sih pacaran itu? Terus ada gossip apa sih di sekolah Puput? Ternyata cewek-cewek di sekolah Puput lagi heboh karena seorang cowok bernama Don yang jago banget bikin puisi yang romantis abis, sampai bikin duo Mimi-Ayu berantem ngerebutin si Don ini lho. Kabarnya lagi di SMA 2000, sekolah Puput, lagi diadakan pemilihan Bintang 2000. Sapa yang mewakili kelas Puput, 1-8? Ternyata yang terpilih untuk mewakili adalah Puput dan Pinoy. Mereka berdua malah berhasil sampai babak final. Si Don juga ikut juga lho. Puput tampil mempesona sewaktu menjawab pertanyaan yang diberikan padanya, sampai bikin Don mengundurkan diri karena menurutnya yang pantas jadi juara adalah Puput. Dan akhirnya Puput menang. Tapi, kenapa Puput nggak bahagia dengan kemenagannya? Karena dia merasa kemenangan itu seakan diberikan padanya, bukan murni hasil kerja kerasnya setelah insiden pengunduran diri Don. Karena itu juga satu sekolah pada kasak-kusuk, yang membuat penghuni 1-8 nggak terima dan ingin membuat Don mengaku apa alas an sebenarnya dia mengundurkan diri. Terakhir, Puput dan teman-teman sekolahnya, bersama keempat abangnya dan teman-teman kuliah mereka mengadakan aksi damai demo untuk saudara sesama muslim di Palestina yang menjadi korban kebiadaban Israel.

Aisyah Putri dulunya muncul dalam bentuk cerita bersambung di Majalah Annida. Dalam serial Aisyah Putri ini Asma Nadia ingin memberikan bahan bacaan yang bermutu untuk remaja muslim. Di serial ini, Asma Nadia bertutur dengan gaya bahasa ABG yang dibumbui dengan  humor-humor menghibur, mengambil tema tentang kehidupan remaja pada umunya, tetap bernuansa islami tapi sangat ringan dan nggak kaku. Yang pasti para remaja disuguhi bahan bacaan yang menghibur tetapi bermutu dan tetap ada nilai syar’i nya. Apalagi di serial Aisyah Putri: Jadian, Boleh Dong? ini ada komiknya juga lho, yang pasti bikin kita ketawa-ketawa bacanya.



No comments:

Post a Comment

Music Video of The Week