Tampang Sangar, Hati Menawan

Superman Is Dead. Saya mengenal nama itu sewaktu masih kelas 2 SMA, dari radio yang memutar lagu "Punk Hari Ini". Sekali mendengarkan, saya langsung suka dengan lagu itu. Saya memang lebih menyukai musik-musik keras macam Linkin Park, Blink 182, Sum 41, dll. Sedikit aneh memang untuk remaja putri seperti saya waktu itu, apalagi saya dikenal kalem dan pendiam #ehem. Kebanyakan cewek, apalagi SMA, lebih suka stupid love song yang menye-menye, kan? Dengan penyanyi yang ganteng-ganteng (katanya). Tapi saya memilih aliran musik yang lebih banyak disukai kaum adam.

Sampai sekarang saya tetap menyukai SID. Dan bisa dibilang, SID adalah satu-satunya band Indonesia yang menjadi idola saya. Maaf, saya tidak tertarik dengan band-band yang mengumbar lagu cinta dengan vocalist berwajah ganteng, apalagi boyband yang sekarang menjamur. Banyak teman saya yang heran dengan pilihan musik saya. Mungkin karena tidak sesuai dengan penampilan saya. Seorang wanita, berjilbab, yang kalem dan pendiam (katanya), apalagi sekarang sudah bersuami, bukan remaja lagi, playlist-nya adalah lagu-lagu SID yang menurut mereka, "ini lagu apa sih? Bikin pusing!"

Lirik lagu-lagu SID mengandung pesan dan mempunyai arti yang dalam, bukan sekedar kata-kata rayuan gombal. Kritik sosial, pesan moral, dan kecintaan SID pada Indonesia dituangkan dalam lagu-lagunya. Pentingnya Bhineka Tunggal Ika, indahnya bersatu dalam perbedaan, dapat kita tangkap dari lagu "Kuat kita Bersinar". "Luka Indonesia" yang menyerukan agar jangan ada lagi 'saling mangsa' antar saudara sebangsa. Dan kemarin, ketika saya mendengarkan SID membawakan lagunya yang berjudul "Jadilah Legenda", saya merinding. Lagu yang menggambarkan kecintaan yang begitu besar untuk Indonesia. Mereka juga selalu berpesan kepada fans-nya, Outsider dan Lady Rose, untuk selalu damai dan menjauhi anarki.

SID buat saya bukan sekedar musik. Memang, awalnya saya menyukai SID karena musiknya, lagu-lagunya yang beda. Jarang ada musisi Indonesia yang sebagian besar lirik lagunya dalam Bahasa Inggris. Terlebih lagi, mereka bertiga bisa menyanyi sama baiknya. Adakah band lain yang semua personilnya juga bisa menyanyi sebaik vocalist-nya? Setelah bertahun-tahun mengikuti album demi album SID, dan setelah "lebih mengenal" bli Bobby, bli Eka dan bli JRX, saya semakin jatuh cinta pada SID, pada mereka bertiga. Secara penampilan, mereka bertiga memang terkesan "berandalan", dengan tattoo memenuhi tubuh. Tapi secara pribadi, mereka bisa menjadi panutan. Mereka jarang diberitakan, hampir tidak pernah ada di infotainment, tapi sederet prestasi bisa menjadi bukti. Talk less do more. Mungkin begitulah ungkapan yang tepat untuk SID. Go international dengan mengadakan tour ke berbagai negara, bahkan menjadi band pertama di Indonesia dan band kedua di Asia yang mampu menghentak publik Amerika dalam konser Vans Wraped Tour, salah satu festival musik terbesar di Amerika. Mereka adalah musisi pertama di Indonesia yang masuk dalam Billboard Uncharted. Dan masih banyak prestasi lainnya. Mereka juga sangat concern dalam hal kemanusiaan dan lingkungan. Sering mengadakan kegiatan bersih pantai di Bali, ikut berdemo menolak pembangunan mega proyek Bali international Park (BIP) yang dinilai melanggar peraturan agraria dan membebani daya dukung ekologis Bali, mengecam segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, menjunjung tinggi perbedaan. 

Masih ada sebagian orang yang mengecam SID, seperti yang sering saya baca di twitter, terlebih karena pernyataan-pernyataan bli JRX yang terkadang memang sedikit kontroversial. Tapi setiap saya membaca tweet @JRX_SID saya melihat maksud baik disana. Pahamilah dulu maksud dalam setiap pernyataan itu sebelum mengecam. Memang, tidak semua pernyataan bli JRX saya setuju. Tapi, bukankah setiap orang boleh berpendapat? Bukankah kita juga harus menghormati pendapat orang lain? Semakin banyak kita mendengarkan pendapat orang yang berbeda-beda, akan semakin terbuka luas pemikiran kita. Jadi, untuk apa kita mengecam bahkan memaki-maki orang yang tidak sependapat dengan kita? Janganlah berpikiran sempit. Beda pendapat itu biasa, kawan!

Mengidolakan sesuatu juga bukan berarti kita harus mencontoh semua yang dilakukan idola kita. Tidak ada yang sempurna, begitu pun idola kita. Be smart. Saya tidak mungkin ikut men-tattoo tubuh saya, atau minum alkohol seperti mereka, karena agama saya melarang, dan karena tidak sesuai juga dengan kepribadian saya. Tapi bukan berarti pula saya harus men-judge itu sebagai hal yang buruk, menganggap mereka salah, itu bukan urusan saya. Kembali lagi, pilihan hidup dan kepribadian setiap orang itu berbeda, dan hargai itu. Dan menurut saya, tattoo mereka keren kok. Yang akan saya lakukan adalah mencontoh kepedulian mereka terhadap lingkungan dan kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan di atas perbedaan, lebih mencintai negara ini, dan hal-hal positif lainnya yang dapat saya ambil dari SID. Dan buat mereka yang mengaku sebagai Outsider/Lady Rose, tapi senang mencaci band lain, mencari ribut, dan hal-hal semacam itu, saya akan bilang, "kalau kalian ngaku fans SID, contoh donk mereka. Kalian gak pantes nyebut diri kalian Outsider/Lady Rose kalau sukanya cari musuh!"

Saya bersyukur bisa mengenal SID dan belajar banyak dari mereka. Saya bangga dengan SID. Saya bangga menjadi Lady Rose. Saya bangga Indonesia memiliki SID. Tiga musisi bertampang sangar tapi baik hati.

*PS: ada yang bilang, tulisan saya gak konsisten, di atas menghina boyband kok di bawah bilang jangan menghina. Mana ya kata-kata saya yang menghina? Saya kan hanya bilang, saya gak tertarik dengan band-band yang nyanyiin lagu cinta-cintaan aja, gak tertarik sama boyband-boyband, karena selera musik saya bukan yang seperti itu. Tapi kan saya gak bilang mereka jelek, atau apalah. Saya juga tidak mencaci-maki mereka seperti yang sering saya lihat, yang bilang anti band ini lah, band itulah. Hey, kita gak suka bukan berarti boleh menghina dan melecehkan seperti itu. Belum tentu kalian yang menghina itu lebih baik, belum tentu kalian bisa berkarya seperti mereka. Sekali lagi saya tegaskan, gak suka bukan berarti harus menghina. Sekian.