The Other Side of Me: Kenangan di Kota Malang

Thursday, September 3, 2015

Kenangan di Kota Malang

Juli 2012, pertama kali menginjakan kaki di Kota Malang. Pada akhirnya, harus mengakhiri petualangan di Bumi Arema ini. Bisa dibilang, di Malang inilah kami memulai semuanya dari awal. Sebuah keputusan kami buat, yang mungkin bagi sebagian orang adalah sesuatu yang konyol. Tapi kami yakin, kuasa Allah jauh lebih besar dan rencana Allah jauh lebih baik.

Saat dinyatakan lolos menjadi salah satu yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S1 di Universitas Brawijaya Malang, jujur aja bukan kebahagiaan yang dirasa, tapi galau, hahaha. Galau karena memang dari awal gak ada niatan pengen dapat beasiswa itu, ikut tes cuma iseng-iseng dan sama sekali tanpa persiapan. Saat yang lain belajar mati-matian biar lolos, saya malah asyik baca novel. Galau karena nantinya harus jadi pemeriksa dan ikatan dinasnya itu lama banget, dan ini yang paling bikin males. Galau karena harus berkutat dengan pelajaran-pelajaran akuntansi (lagi) yang dulu selama 3 tahun di D3 udah bikin bosen, hahaha. Tapi mungkin memang harus begini kali ya jalannya.


Waktu itu, saya dan suami sudah 10 bulan menikah, LDR, saya di Mataram dan suami di Bandung. Waktu itu, kami masih menunggu-nunggu dikasih "rezeki" sama Allah. Eh, pas udah di Malang alhamdulillah langsung dikasih 2, hehe. Anak pertama dan kedua cuma selisih umur 1 tahun. Waktu itu kami sepakat, suami resign dan menemani saya di Malang, keputusan yang konyol, kan? Hehe... Sewaktu masih kerja dulu, suami juga jualan online walaupun omset masih recehan. Setelah resign, masih melanjutkan bisnis onlinenya, karena emang ya cuma itu yang bisa menghasilkan uang, hahaha. Selama 6 bulan di Malang, bener-bener hidup pas-pasan karena hanya mengandalkan gaji saya karena penghasilan suami ya cuma dikit dari jualan, gak cukup. Tapi dia terus belajar dan berusaha. Awalnya ikut pelatihan optimasi online marketing + belajar otodidak dari google. Kemudian coba bantuin teman jualan suplemen herbal, alhamdulillah banyak yang order. Dari awalnya omset recehan, alhamdulillah sekarang udah agak banyakan. Dari penghasilan ratusan ribu, alhamdulillah sekarang udah berkali-kali lipat dari gaji saya. Mungkin rezeki anak juga. Karena setelah lahir anak kedua alhamdulillah rezeki juga mengikuti. Mungkin sedikit yang mau keluar dari zona nyaman untuk memulai sesuatu yang baru, apalagi seorang laki-laki yang sudah berkeluarga. Pasti ada rasa malu, gengsi, dan sebagainya kalau harus mengalah. Tapi kami yakin, rezeki itu ada di mana-mana, rezeki itu Allah yang ngatur, asalkan kita mau menjemput rezeki itu, pasti kita kebagian kok.

Sekarang suami saya "pengangguran". Kerjanya ya cuma di rumah nemenin anak-anak main, sambil balesin orderan via hp. Alhamdulillah jadi banyak waktu buat keluarga, dan yang pasti jadi bisa ngikut kemana aja istrinya pindah, hahaha. Mungkin kalau saya gak ke Malang, saat ini kami masih LDR dan belum tentu bisa dapat 2 bocah sholeh ini. Mungkin kalau gak ke Malang, penghasilan kami ya masih segitu-segitu aja. Emang bener kali ya...everything happen for a reason. Allah memberi apa yang kita inginkan terkadang harus melewati sesuatu hal yang kita gak inginkan.

Banyak kenangan di Malang. Dari yang awalnya kami datang ke sini berdua aja, eh sekarang jadi berempat. Dua kali operasi caesar di Malang. Melihat tumbuh kembang duo H dari lahir sampai udah pada bisa jalan juga di Malang. Di Malang kami belajar banyak hal. Pokoknya banyaaaakkk banget kenangannya, suka dukanya, udah mulai betah di Malang juga. Beraaaatt banget rasanya harus ninggalin Malang :'(

1 comment:

Music Video of The Week