The Other Side of Me: ASI saja dan hanya ASI

Tuesday, June 11, 2013

ASI saja dan hanya ASI

Kapan terakhir kali posting? 31 Desember 2012. Dan sekarang sudah bulan Juni 2013. Hufftt...
Selama itu hampir gak pernah menyentuh blog, walaupun cuma untuk sekedar posting gak penting, apalagi buat nulis cerpen atau flash fiction. Sibuk? Bisa jadi. Kuliah, persiapan kelahiran, sampai akhirnya Hyde lahir dan jadi sibuk ngurusin Hyde.
Proses persalinan yang direncanakan normal ternyata gak sesuai harapan. Hyde sungsang, dan akhirnya kami memutuskan untuk caesar. 6 April 2013 lahirlah anak pertama kami, seorang babyboy, dengan berat 3.030 gr dan panjang 48 cm, yang kami beri nama Hideaki Althaf Nata Irwansyah. Dan kami berkomitmen buat kasih Hyde ASI eksklusif :)

Nah, sebenarnya postingan kali ini mau ngomongin soal ASI. 
Jadi, dulu sebelum hamil, pengetahuanku tentang ASI itu bisa dibilang nol. Sama seperti sebagian orang, aku juga menganggap wajar kalau ngasih susu formula (sufor) ke bayi. Terus pas hamil itu aku iseng-iseng browsing soal kehamilan dan teman-temannya. Dari situlah aku baru tahu apa yang namanya Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pentingnya ASI, dll. Jadilah aku makin rajin mencari tahu tentang ASI ini, dan mulai mencari-cari rumah sakit yang pro ASI dan melaksanakan IMD. Sayangnya, kemarin pas lahiran gak berhasil IMD, sedih banget :(

Dari acara browsing-browsing itu, ketemulah sama akun twitter @aimi_asi dan @ID_AyahASI. Mereka banyak membahas tentang ASI, dan akhirnya aku ajaklah suami ke kelas edukASI AIMI Jatim. Banyak ilmu baru yang kami dapatkan dari seminar AIMI tersebut yang tentunya sangat bermanfaat. Jadi tahulah kami kalau ternyata sufor itu ada bahayanya, kalau bayi yang baru lahir itu bisa tahan gak minum selama 3 hari, kalau lambung bayi baru lahir itu cuma sebesar kelereng jadi gak perlu banyak minum, kalau ada sekian banyak cara untuk bisa memberi bayi kita ASI, gak ada yang namanya ASI gak cukup, jadi tahu tentang manajemen ASIP, dan lain-lain dan sebagainya, banyaaaakkk banget ilmunya. No excuse buat beralih ke sufor!

Komitmen kami buat kasih ASI eksklusif ke Hyde bukan tanpa halangan. Keluar dari rumah sakit Hyde kuning. Kata dokter harus banyak minum. Aku masih yakin kalau ASI ku cukup buat Hyde, tapi ibu ngotot Hyde harus dikasih tambahan sufor. Hal ini bikin aku down dan akibatnya ASI seret. Dan waktu itu Hyde sempat dikasih sufor. Sekali. Rasanya nyesek banget dan aku ngerasa bersalah banget sama Hyde. Aku benar-benar jadi anak yang keras kepala dan ngeyel di mata ibu. Semua itu demi Hyde, biar tetap bisa dapat ASI saja dan hanya ASI. 

Pasca melahirkan aku cuma dapat ijin 2 minggu. Kalau aku tinggal kuliah, sudah ada ASIP buat minum Hyde. Pernah satu hari aku kuliah dari jam 10 pagi sampai 5 sore, dan persediaan ASIP cuma 2 botol. Hyde masih lapar padahal persediaan ASIP udah habis. Dan itulah kedua kalinya Hyde minum sufor. Dan cukup dua kali itu aja. Semoga gak lagi-lagi. Aku yang salah sampai ASIP nya bisa kurang buat Hyde. Aku yang gak rajin pumping. Sejak hari itu aku jadi rajin pumping. Pokoknya harus bisa sediain ASIP yang banyak buat Hyde, jangan sampai ASIP nya kurang kalau pas aku gak di rumah. Beruntung aku punya suami yang mendukung banget soal ASI. Dia sangat antusias tiap kali aku ajak ke seminar AIMI. Dia yang terus-terusan support waktu aku hampir goyah kasih sufor pas Hyde kuning. 

Sayangnya, banyak orang tua yang belum terlalu paham tentang ASI dan sufor. Pas aku mau lahiran, ada teman yang ngingetin buat bawa sufor, siapa tahu ASI nya gak keluar. Banyak yang menganggap sufor perlu sebagai pelengkap ASI. Padahal itu sama sekali gak perlu. Ada sebagian orang yang bilang, setiap ibu ingin memberikan ASI tetapi ada hal-hal yang membuat si ibu gak bisa kasih ASI. Mungkin ibunya harus kerja, ASI nya gak keluar, putingnya datar sehingga anak susah menyusu, ASI nya gak cukup, dll. Kalau menuurutku itu bukan alasan, tapi pembenaran. Ibu yang bekerja itu, apakah dia sudah menjalankan manajemen ASIP sehingga masih bisa memberikan ASI untuk anak di saat ibunya tidak di rumah? Atau memang belum tahu tentang manajemen ASIP? Yang beralasan ASInya gak keluar, apakah sudah berupaya agar ASInya bisa keluar? Perlu diketahui, wajar jika di awal kelahiran ASI belum keluar. Ibu harus tetap menyusui bayinya sesering mungkin walaupun belum keluar ASInya. Hal ini untuk merangsang kelenjar ASI agar berproduksi. Semakin sering bayi menyusu akan semakin banyak ASI diproduksi. Makanya, gak ada ceritanya ASI gak cukup sehingga harus dibantu sufor. Kuncinya cuma satu, menyusui sesering mungkin biar produkis ASI juga banyak.

Aku juga sempat mengalami stres dan khawatir ASI gak cukup karena Hyde minumnya banyak banget. Terus aku konsultasi ke dr. Meralda, salah satu konselor laktasi di Malang. dr Meralda bilang, kuncinya adalah si ibu harus yakin dulu kalau ASInya cukup, karena kalau stres, khawatir, pesimis dan hal-hal negatif lain itu malah bikin ASI jadi seret. Sesering mungkin ASI dikeluarkan, baik langsung menyusui bayi atau dipompa, agar kelenjar ASI bisa terus berproduksi. Jadi intinya, produksi ASI itu tergantung permintaan. Alhamdulillah sampai Hyde 2 bulan masih bisa memberikan ASI yang cukup.

Itulah sedikit sharing tentang ASI. Semoga para ibu di luar sana lebih peduli lagi untuk mencari tahu dan berusaha semaksimal mungkin agar bisa memberikan ASI eksklusif untuk anak-anaknya. Yang lebih memprihatinkan, masih banyak tenaga kesehatan, baik dokter, bidan, maupun perawat yang belum tahu tentang hal-hal seperti itu. Ironis sekali.


Artikel-artikel bagus untuk dibaca:

1 comment:

Music Video of The Week