padahal sih sebenernya.... ini tuh tugas UTS mata kuliah Forensic Accounting & Fraud Examinantion kemarin. Dan ini isinya hanya sebatas opini saya pribadi, ya. Monggo yang mau baca :)
Jujur,
Amanah, Integritas: Bagaimana Membangun Budaya Jujur di Lingkungan Kampus dan
di Tingkat Nasional?
Jujur dan amanah merupakan
sifat dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia sebagai makhluk Tuhan.
Dalam Islam, jujur dan amanah merupakan pilar aqidah Islam. Jujur adalah
berkata terus terang dan tidak berbohong, sedangkan amanah adalah segala
sesuatu yang dibebankan kepada manusia untuk dilaksanakan. Dimulai dari jujur
dan amanah, kemudian akan tumbuh integritas.
Dalam hidup, ada dua
jalan yang bisa dipilih oleh manusia, yaitu jalan kebaikan dan jalan kejahatan.
Jalan kejahatan adalah jalan yang mudah dan enak, sementara jalan kebaikan
adalah jalan yang sulit dan tidak mudah untuk ditempuh. Perbuatan baik di jalan
yang baik ini salah satunya adalah bersikap jujur. Jujur dalam segala perkataan
dan perbuatan. Orang yang terbiasa tidak jujur akan mengulanginya lagi dan lagi
sehingga menumpuklah kebohongan-kebohongan itu yang akhirnya menjadi suatu
kebiasaan. Orang yang jujur, besar kemungkinannya untuk dapat memegang teguh
amanah, sedangkan orang yang biasa berbohong pasti tidak bisa memegang amanah
yang telah diberikan.
Bagaimana menumbuhkan
sifat jujur dan amanah dalam diri? Hal dasar yang harus dilakukan adalah
percaya bahwa Tuhan adalah hakim kita. Menurut agama, Tuhan akan menghukum
setiap perbuatan yang tidak baik dan memberikan ganjaran atas perbuatan baik.
Jika setiap manusia percaya dan meyakini hal ini, maka setiap manusia akan
berbuat jujur dan amanah. Mungkin akan ada pertanyaan, banyak pejabat negeri
ini yang mengerti dan paham betul tentang agama tetapi mengapa masih korupsi?
Seseorang bisa saja terlihat “baik” dalam agama, tetapi kita tidak tahu
bagaimana iman dan akhlaknya. Yang dapat menilai seberapa besar iman dan
seberapa baik akhlak seseorang hanyalah Tuhan. Budaya jujur sejatinya harus
dimulai dari diri sendiri. Integritas juga demikian, dimulai dari integritas
individu. Integritas dapat diartikan sebagai komitmen, janji yang ditepati,
untuk menunaikan amanah dan tanggung jawab hingga selesai. Dengan menunaikan
amanah berarti kita telah menepati janji dan bersikap jujur pada diri kita
sendiri.
Siapa yang berperan
dalam menciptakan pribadi jujur dan amanah? Semua aspek dalam kehidupan turut
berperan. Pendidikan yang utama dimulai dari keluarga. Saya sangat setuju
dengan gagasan-gagasan yang disampaikan oleh seorang praktisi pendidikan, Edy
Wiyono atau yang biasa disebut Ayah Edy. Beliau mempunyai sebuah gagasan “Indonesia Strong from Home”, menciptakan
Indonesia yang hebat dan kuat yang dimulai dari rumah. Orang tua sangat
berperan dalam mengembangkan karakter anak yang jujur dan amanah, memberikan
pendidikan agama sebagai fondasi. Pemerintah juga turut berperan, dalam hal ini
memberikan sistem pendidikan yang tepat. Sistem pendidikan di Indonesia masih
berbasis kognitif. Siswa dituntut untuk mendapat nilai yang baik, tanpa pernah
diberikan pendidikan moral dan etika, sehingga yang terjadi adalah siswa akan
melakukan segala cara agar mendapatkan nilai bagus, misalnya mencontek. Inilah
yang akhirnya menjadi cikal bakal rendahnya moral dan etika masyarakat
Indonesia, sehingga melahirkan pejabat-pejabat yang korupsi.
Di negara-negara maju
seperti Jepang dan Australia, pendidikan di tingkat dasar yang utama diberikan
kepada siswa adalah pendidikan moral dan etika. Saya pernah membaca sebuah
pernyataan, “seorang guru di Australia akan lebih khawatir ketika muridnya
tidak bisa mengantri dengan baik daripada ketika muridnya mendapatkan nilai
jelek dalam pelajaran”. Itulah mengapa di negara-negara maju masyarakatnya
sangat disiplin, tertib, beretika tinggi, dan bisa dipastikan angka korupsi di
negara tersebut sangat kecil. Sedangkan di Indonesia, parameter yang dipakai
untuk menilai kualitas seorang murid adalah nilai pelajarannya, tidak peduli
bagaimana etika dan moralnya.
Bagaimana membangun
budaya jujur di lingkungan kampus? Padahal, jika pendidikan karakter ini sudah
diberikan sejak tingkat dasar, tidak perlu lagi memusingkan bagaimana
menciptakan budaya jujur di kampus, karena dengan sendirinya budaya tersebut
akan tercipta. Tetapi dengan sistem pendidikan di Indonesia yang masih seperti
ini, menurut saya di kampus harus diterapkan pendidikan karakter agar nantinya
dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pribadi jujur dan amanah. Dalam
implementasinya bisa diintegrasikan dalam pembelajaran di setiap mata kuliah. Materi
pembelajaran yang berkaitan dengan etika pada setiap mata kuliah
dikembangkan dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter dapat menyentuh dan diamalkan
secara nyata dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari di kampus dan
lingkungan masyarakat. Menciptakan budaya jujur juga dapat dilakukan dengan
membuat peraturan yang tegas dan konsisten terhadap setiap perilaku
ketidakjujuran, misalnya mencontek, plagiasi, titip absen, dll. Dosen sebagai
panutan mahasiswa juga harus memberikan contoh yang baik dalam membangun budaya
jujur ini, misalnya berlaku objektif dan transparan dalam memberi nilai,
memberikan contoh sikap dan perilaku yang bermoral seperti disiplin, jujur,
santun, dan menghargai mahasiswa serta warga kampus lainnya. Kegiatan kemahasiswaan
seperti UKM juga bisa dijadikan wadah dalam menanamkan karakter jujur dan
amanah.
Pendidikan karakter
tersebut sekaligus sebagai upaya untuk mengembangkan nilai integritas bangsa. SDM
yang unggul bukan hanya yang memiliki kemampuan kompetensi, tetapi juga harus
memiliki etika moral yang baik. Jika masyarakatnya memiliki kebiasaan dan
karakter yang baik, maka akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Karakter
yang baik ini juga sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya KKN di
Indonesia. Fondasi atau dasar dari integritas bangsa dimulai dari integritas
individu, berkembang ke tahap integritas keluarga, kelompok, masyarakat,
organisasi, dan pada akhirnya terciptalah integritas bangsa.
makasih udah sharing yah kak
ReplyDeletekokatto