Aku kembali. Jadi, kapan kita
ketemu lagi?
Sekali lagi kubaca pesan itu. Mungkin sudah puluhan kali kubaca sejak
kuterima siang tadi. Hari yang buruk. Buruk sekali untukku. Sekarang tidak ada
lagi Baruna untukku. Tidak sebagai kekasih. Tapi mungkin itu juga berarti tidak
pula sebagai sahabat. Semua sudah berakhir. Kisah romansa kami, persahabatan
kami.
Besok aku ke Banjarmasin. Kamu
dimana?
Akhirnya kubalas juga pesannya. Treett…treett… Handphone dalam
genggamanku bergetar.
Ok, kalau gitu kita ketemu di
Banjarmasin.
***