The Other Side of Me: Aku Benci Kamu Hari Ini

Thursday, January 19, 2012

Aku Benci Kamu Hari Ini


“Aku benci kamu hari ini!” teriakku, “dan mungkin selamanya,” ucapku lirih sebelum aku pergi meninggalkannya. Lelaki itu hanya diam terpaku di tempatnya. Mungkin tak punya nyali untuk berkata-kata. Begitupun wanita dalam pelukannya, yang sedari tadi dicumbu dengan mesra.
Sudah lebih dari delapan tahun kami bersama, sejak masih remaja berseragam SMA. Dia yang mempesona. Entah aku harus bangga atau waspada karena ketampanannya. Tak jarang aku cemburu karena pesona itu begitu memikat kaum hawa. Tapi dia tetap setia, membuatku semakin cinta.
“Aku akan menunggumu. Kembalilah dengan cinta yang sama, utuh, buatku. Akupun begitu, akan menjaga cinta ini hanya untukmu,” katamu sewaktu aku akan pergi ke Negeri Kangguru untuk menuntut ilmu.

Aku percaya kamu. Aku menepati janjiku karena aku yakin kamu pun begitu. Aku tahu semua tentangmu, dari dulu, semenjak kita masih berseragam putih abu-abu. Tapi ternyata aku salah. Aku belum sepenuhnya mengenalmu. Tidak. Aku yakin aku sangat mengenalmu. Tapi kamu yang dulu, lelaki lugu itu. Entah siapa kamu yang sekarang. Aku sama sekali tidak kenal, bahkan untuk sedikit memahami aku tak mampu lagi.
Lelaki yang aku kenal itu begitu mengagungkan cinta. Tak kan dibiarkan seseorang terluka karena cinta. Dia tak akan mampu bermain-main dengan cinta, apalagi membagi cinta. Tidak. Lelaki yang aku kenal sangat setia. Dia bagaikan maghnet yang dapat menarik perhatian bahkan hati para wanita. Tetapi tak sedikitpun dia mengkhianati cintanya. Dia tetap setia pada satu cinta, aku. Lelakiku itu seorang yang selalu memegang janji dan menepati. Baginya janji sama agungnya dengan cinta itu sendiri.
Dua tahun aku pergi, berharap masih ada cinta yang menanti. Sengaja tak memberi kabar karena ingin membuat kejutan. Dan hari ini, dengan rindu yang membuncah aku datang ke rumahmu. Pintu depan tak terkunci menandakan kamu ada di sini. Ya, aku menemukanmu di kamarmu. Tapi tak sendiri. Aku melihatnya. Melihatmu dan wanita itu sedang asik bercumbu. Aku hancur seketika itu. Apa kabarnya cinta yang kau jaga hanya untukku? Sungguh aku tak mampu lagi percaya yang namanya cinta. Kenapa kamu tega menyakitiku? Tega menduakan cinta? Dan kenapa harus bermain di belakangku dengan wanita itu? Kenapa harus wanita itu? Sedangkan kamu tahu wanita itu adalah ibuku.

*Sebuah tulisan untuk #15HariNgeblogFF *

1 comment:

Music Video of The Week